Ditulis berdasarkan kuliah Filsafat Pendidikan Matematika oleh Prof.
Dr. Marsigit, M.A tanggal 29 Oktober 2014 dan referensi lainnya
Pernahkah anda melihat dunia secara keseluruhan? Dapatkah
anda mempelajari isi dunia hanya dengan mengandalkan apa yang ada pada diri
anda sendiri? Jika anda mengatakan hal itu mustahil, maka jawabannya adalah
tidak. Seperti yang dikatakan oleh seorang filsuf Jerman, Immanuel Kant; ‘Jika
kau ingin melihat dunia, maka tengoklah dalam pikiranmu’ karena sesungguhnya
dunia adalah seperti apa yang kau pikirkan. Immanuel Kant merupakan tokoh
penting dalam perkembangan filsafat, karena beliaulah yang mencetuskan revolusi
pemikiran dengan menyatukan dua paham sebelumnya yaitu antara rasio dan
pengalaman.
Berawal dari seperti yang telah di bahas dalam penjelasan
sebelumnya bahwa objek filsafat ada dua, yaitu yang ada dan yang mungkin ada. Dari
sinilah sejarah berkembangnya dua paham pemikiran mengenai filsafat dimulai.
Keduanya saling bertentangan dan masing-masing memiliki pengikut setia. Objek
filsafat mengenai sesuatu ‘yang ada’ menjadi dasar pemikiran Permenides. Sesuatu
yang ada itu bersifat tetap atau tidak berubah. Sedangkan pemikiran yang
bertentangan dengan Permenides adalah Herakleitos, yang memiliki pendapat bahwa
segala sesuatu itu berubah-ubah. Sesuatu yang tetap yaitu yang ada di pikiran
atau yang dapat dipikirkan. Sedangkan yang berubah adalah sesuatu yang di luar
pikiran.
LAnjutan>>
0 komentar:
Posting Komentar